Posted by : Unknown
Kamis, 01 Agustus 2013
Pada hewan
dan tumbuhan, pertumbuhan ditandai dengan pertambahan tinggi
atau besar. Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan
proses bertambahnya ukuran makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali
lagi. Contoh yang lebih jelas, coba perhatikan diri kamu sejak saat kecil dulu
hingga sekarang duduk di bangku sekolah. Terdapat perubahan, bukan? Tubuh kamu
semakin besar dan tinggi.
Bagaimana
makhluk hidup dapat tumbuh? Pada makhluk hidup yang hanya terdiri atas satu
sel, pertumbuhanditunjukkan oleh bertambah besarnya sel tersebut. Pada
makhluk hidup yang tersusun oleh banyak sel, pertumbuhan disebabkan oleh
pertambahan jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makhluk hidup tersebut.
Penambahan tinggi tumbuhan, penambahan besar diameter tumbuhan, dan penambahan
tinggi suatu hewan merupakan bukti-bukti bahwa tumbuhan atau hewan tersebut
tumbuh. Dapatkah kamu menunjukkan bukti-bukti lain bahwa suatu makhluk hidup
tumbuh?
Apa yang
diperlukan agar makhluk hidup tumbuh? Untuk pembentukan dan pembesaran
sel-selnya, mahluk hidup harus mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan. Pada
hewan dan manusia, bahan-bahan tersebut diperoleh dengan cara makan. Pada
tumbuhan bahan-bahan tersebut didapat melalui fotosintesis dan pengambilan
unsurunsur mineral dari tanah.
pupuk sangat
dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Zatzat yang dikandung pupuk digunakan
bagi pembentuk sel-sel baru dan kelancaran metabolisme tanaman. Tumbuhan
memerlukan sejumlah mineral. Tanaman yang tidak diberi pupuk akan kekurangan
mineral sehingga pertumbuhannya terganggu ataupun agak terhambat.
Makhluk
hidup tidak hanya tumbuh, makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Jika
kamu menanam biji tanaman, biji tersebut akan menjadi kecambah. Selanjutnya
bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi, namun juga perkembangan ke
arah bentuk dewasa tanaman tersebut. Misalnya, biji yang kamu tanam adalah biji
kacang merah, maka setelah berkecambah, yang terjadi bukan hanya pertambahan
ukuran kecambah kacang merah saja. Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh
membesar membentuk akar, daun, cabang, dan menghasilkan bunga. Perhatikan
Gambar 1.2 berikut.
|
Gambar 1.2 Pertumbuhan
dan perkembangan yang terjadi pada tanaman kacang merah. Perhatikan, tanaman
tersebut mengalami perubahan yang tampak jelas.
|
Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan, perkembangan merupakan proses perubahan
makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan.
Pada beberapa makhluk hidup, terutama makhluk hidup yang mengalami metamorfosis
(proses perubahan bentuk selama pertumbuhan mahluk hidup hingga mencapai bentuk
dewasa) perkembangan yang terjadi dapat diamati dengan cukup jelas. Misalnya,
pada kupu-kupu. Perhatikan Gambar 1.3 yang memperlihatkan proses perkembangan
pada kupu-kupu.
|
Gambar 1.3 Perkembangan
yang terlihat jelas pada kupu-kupu. Dimulai dari telur – larva – pupa –
kupu-kupu muda – kupu-kupu dewasa.
|
Pada kupu-kupu terlihat jelas adanya
tahapan-tahapan perkembangan. Kupu-kupu awalnya berasal dari telur, lalu
menetas menjadi ulat (larva). Ulat berubah menjadi kepompong (pupa), kemudian
berubah menjadi kupu-kupu. Setiap tahapan perkembangan dapat diamati dengan cukup
jelas. Tahapan perkembangan yang cukup jelas juga dapat diamati pada
perkembangan katak (Gambar 1.4).
“Metamorfosis adalah serangkain
perubahan bentuk selama pertumbuhan dari bentuk muda menjadi bentuk dewasa”
Pada
tahapan perkembangan katak, kamu tidak dapat mengatakan bahwa seekor berudu
yang besar berarti sudah dewasa atau sebaliknya, katak yang kecil berarti belum
dewasa. Karena, sebesar apapun berudu katak, kamu akan mengatakan bahwa dia
masih lebih muda dibandingkan seekor katak yang ukurannya kecil sekalipun.
Seekor beruduyang besar tidak akan dapat bereproduksi karena organ-organ
kelaminnya belum matang, sedangkan katak yang berukuran kecil mungkin dapat
bisa bereproduksi sebab organ kelaminnya sudah lebih matang.
Salah satu
ciri makhluk hidup yang telah mencapai tahap akhir perkembangannya adalah
kematangan organ-organ reproduksi. Kematangan organ reproduksi pada hewan tidak
terlalu mencolok, namun pada tumbuhan kematangan organ reproduksi dapat dengan
mudah diamati. Munculnya bunga pada tumbuhan merupakan tanda yang amat jelas
bahwa perkembangan tumbuhan tersebut telah matang. Dengan matangnya organ-organ
reproduksi, makhluk hidup dapat bereproduksi untuk menghasilkan keturunan baru.
Mengapa
makhluk hidup bereproduksi? Reproduksi merupakan salah satu usaha makhluk hidup
untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Makhluk hidup yang tidak mampu
bereproduksi tidak akan mempunyai keturunan sehingga jika makhluk hidup
tersebut mati maka tidak akan ada lagi yang menggantikannya. Sebaliknya makhluk
hidup yang mampu bereproduksi dan menghasilkan keturunan yang banyak akan lebih
berpeluang untuk tetap lestari di bumi.
Tahukah
kalian beberapa binatang yang telah atau hampir punah? Harimau jawa, badak
jawa, gajah sumatra, orang utan, dan banteng adalah beberapa contoh binatang
langka yang perlu dilindungi. Binatang-binantang tersebut memiliki masa
tumbuhan dan perkembangan yang lama (beberapa tahun). Dari sejak binatang
tersebut dilahirkan sampai binatang tersebut dewasa dan mampu berkembang biak
memerlukan waktu yang lama. Selain itu, jumlah keturunan yang dihasilkan oleh
binatang-binatang tersebut juga sedikit. Akibatnya, apabila ada jenis binatang
tersebut yang mati akan sulit tergantikan sebab diperlukan waktu yang lama
untuk melahirkan anak.
Cobalah
kalian bandingkan dengan nyamuk. Masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk
sangat singkat (hanya beberapa hari). Dari sejak telur hingga menjadi nyamuk
dewasa yang bisa menghasilkan keturunan yang sangat banyak jumlahnya. Oleh
karena itu, sekalipun hampir setiap hari banyak nyamuk yang mati terbunuh,
namun nyamuk tidak punah.
Jelaslah
kini bahwa pertumbuhan dan perkembangan sangat mempengaruhi kelestarian suatu
makhluk hidup. Semakin pendek masa pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk
hidup serta semakin banyak jumlah keturunan yang dihasilkannya, makhluk hidup
tersebut akan semakin bisa mempertahankan kelangsungan keturunannya.
Sebaliknya, semakin lama masa pertumbuhan dan perkembangan serta semakin
sedikit jumlah keturunan yang dihasilkan suatu mahkluk hidup, maka semakin
sulit makhluk hidup tersebut mempertahankan kelestariannya.